Selasa, 07 September 2010

Kejujuran

Sungguh indah dan menyenangkan bila disekitar kita yaitu teman kerja , saudara, tetangga  maupun 0rang-orang disekitar kita hidupnya berbahagia.
Kebahagian mungkin hanya berkisar masalah terpenuhinya kebutuhan hidup ,dan uang yang mempunyai peran sangat berarti.
 

Padahal makna hidup bahagia itu bukan hanya dari uang belaka tetapi dari :
-hati nurani dan yang penuh keikhlasan menerima hidup sebagaimana apa adanya 
-selalu mengucap syukur dalam segala hal 
-selalu mau berusaha dan berdoa .
 

Orang-orang yang mempunyai hati nurani mulia, selalu ingin menolong sesama bahkan tanpa pamrih. 

Pada saat seperti sekarang ini, banyak sekali yang membutuhkan uluran tangan dan pertolongan kita ,bencana alam ada dimana-mana,kemiskinan,pengangguran,semua itu memerlukan pertolongan.

Contoh:
-Dipinggiran jalan banyak kita jumpai seorang ibu berjualan dibawah terik matahari bersama anaknya yang masih balita,
-Di beberapa tempat,tidak jarang kita jumpai  beberapa orang  yang hanya tidur beralaskan tikar didalam rumah yang hampir runtuh.
-Para pemulung yang mulai jam 02.00 sudah membawa keranjang ketempat sampah ,berburu plastik bekas,kardus,atau sesuatu yang bisa dijual lagi.

Apakah kita tutup mata terhadap bencana yang menimpa saudara-saudara kita. Dan masih banyak lagi kedua mata ini melihat keadaan-keadaan memprihatinkan yang tak jarang meneteskan air mata. 

Ada beberapa orang pada saat  mengalami kelemahan ,kekurangan,sakit penyakit ,doanya luar biasa...,namun apa yang terjadi setelah doanya terkabul..,mereka lupa untuk menyembah Tuhan,lupa berdoa,lupa sesama...bahkan makin berlimpah harta ..makin timbul keserakahan...tidak peduli sekelilingnya ,tidak lagi memiliki kasih yang nyata dalam hidupnya,bahkan dibilang raja tegapun malah ketawa...luar biasa...bukan?

Ketika Tuhan yang menjadikan hidupnya lebih baik,tetapi apa yang mereka perbuat..?.bukankah hal seperti ini telah menghinati Sang pencipta?
kita berharap bahwa orang-orang yang serakah itu hanya segelintir saja. 

Namun kita tidak hanya bisa berharap saja, kunci terpenting adalah kejujuran.
Kekayaan dan harta bukan segalanya,sebenarnya kebutuhan kita tergantung dari apa yang ada pada diri pribadi kita, atau tujuan hidup kita. Apa gunanya kita begelimpang harta ,tapi tidak bisa menikmatinya.?

Untuk apa harta yang berlimpah bila menyengsarakan orang lain  ?

Pada saat aku kecil tinggal di desa ,meliat peladang makan hanya memakai lauk daun singkong sama tempe rebus saja, nikmatnya bukan main.
 

Keinginan untuk mendapatkan harta benda  dan mimpi yang setinggi langit dalam waktu yang cepat tak akan pernah terjadi bila tanpa berusaha. Tak ada salahnya bila kita mencoba berusaha bahkan memang seharusnya menanamkan kejujuran dalam kehidupan kita.
 

Alangkah indah dan bermaknanya hidup ini bila orang yang berada disekitar kita adalah orang yang jujur. Karena dari kejujuran itu akan menimbulkan rasa kasih sayang, kepercayaan, kedamaian, merasa aman berada dimanapun dan kapanpun.
 

Aku yakin ,bahwa tidak mustahil dengan kejujuran yang didampingi keinginan untuk berusaha dan memperbaikinya,kemiskinan dan penderitaan itu akan berkurang. Bahkan nasib bangsa yang terpuruk akan lebih maju. Hidup ini juga akan pula lebih sempurna nilainya bila mereka yang sudah berada diatas memiliki kejujuran , tapi semua berpulang pada diri kita masing-masing.


Sekiranya kita memiliki hidup  takut akan Tuhan ,tentu perbuatan mulia senatiasa menjadi budaya hidup kita,tidak hanya menuruti hawa napsu belaka.

Semoga dengan hihmat dan pengetahuan yang kita miliki ,masih sanggup untuk membuka mata hati kita dengan lebih arif dan bijaksana dalam hidup ini.
Kiranya Tuhan memberkati kita semua Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar